Siswa berdaya tangkap rendah atau berpredikat slow learners
bukanlah seorang tunagrahita. Pada umumnya, mereka berkeinginan untuk belajar, namun kemampuannya dalam mengolah informasi sangat rendah. Seorang siswa bisa saja diberikan predikat slow
learners terhadap bidang tertentu, tetapi tidak demikian di bidang lainnya.
Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa
dan seni, boleh jadi memiliki kesulitan di bidang sains.
Matematika merupakan suatu tantangan tersendiri bagi slow learners.
Siswa dengan predikat tersebut tidak mampu,
baik dalam mengikuti maupun menolak proses pembelajaran. Hal
yang mereka butuhkan ialah strategi pembelajaran yang lebih sederhana dan
bimbingan berkesinambungan agar dapat memperoleh hasil belajar yang diharapkan.
Siswa dengan daya tangkap rendah (slow learners) tidak hanya
berbeda dari kebanyakan siswa dalam hal kemampuan intelektualnya, tetapi juga
tidak dapat memahami materi pembelajaran yang disampaikan dengan menggunakan
metode pembelajaran biasa. Oleh sebab itu, guru hendaknya memberikan materi dengan cara-cara yang inovatif agar dapat
memotivasi dan menarik minat siswa untuk mempelajari matematika. Tiap-tiap
siswa memiliki perilaku pembelajarannya masing-masing dan hal ini merupakan tantangan
baik bagi guru untuk menganalisis minat setiap siswa. Dengan demikian, guru
atau tutor dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berikut ini beberapa kendala umum dan karakteristik
slow learners.
- Mereka lebih menyukai soal-soal matematika sederhana dan mudah mengalami stres ketika menghadapi soal dengan penyelesaian yang rumit.
- Mereka memiliki rentang perhatian pendek dan cenderung mudah kehilangan ketertarikan dan perhatian terhadap sesuatu.
- Mereka lebih menyukai penyelesaian soal sederhana yang membutuhkan waktu singkat.
- Mereka biasanya tidak mampu bekerja dengan waktu yang dibatasi secara ketat, misalnya ketika ujian, karena hal itu dapat menghilangkan konsentrasi mereka.
- Memiliki nilai yang rendah
- Mengalami kendala untuk memahami penyelesaian dengan langkah yang rumit atau penyelesaian suatu soal yang berbeda dari biasanya.
- Memiliki keterampilan organisatoris yang rendah dan mengalami kesulitan untuk menangkap serta menggeneralisasi suatu informasi.
- Menyelesaikan tugas dengan lamban dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menguasai suatu konsep yang diajarkan oleh guru atau tutor.
- Menaruh minat dan mampu mempelajari dengan baik materi yang bersifat konkret atau praktis, seperti kegiatan praktikum, presentasi, benda-benda geometris, dan lain-lain
Strategi Mengajari
Slow Learners Matematika
Mengalokasikan
waktu lebih banyak.
Siswa dengan kemampuan mempelajari matematika yang
rendah (slow learners) membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami
secara menyeluruh konsep-konsep dasar, aturan, dan rumus-rumus matematika. Siswa
dengan predikat ini membutuhkan perbaikan dan peninjauan ulang secara
berkesinambungan terhadap materi yang dibelajarkan. Selain itu, mereka juga
harus dibiasakan untuk melakukan perhitungan, serta latihan dan perbaikan agar
memperoleh pemahaman materi yang lebih baik.
Lakukan
pembelajaran dalam kelompok kecil.
Karena slow learners membutuhkan perhatian lebih
banyak dan pengawasan yang berkesinambungan, melakukan pembelajaran dalam
kelompok kecil merupakan strategi yang efektif dan patut dipertimbangkan. Hal
ini disebabkan, guru dapat memenuhi setiap kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristiknya
dan dapat meningkatkan interaksi antarsiswa.
Berikan
contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Slow learners mengalami kesulitan dalam membangun konsep, mengalkulasi, dan membutuhkan
bimbingan kontinu agar mereka mampu membangun kepercayaan diri mereka, terutama
saat diberikan konsep-konsep baru. Slow learners mengalami kesulitan
pula ketika mengimajinasikan suatu konsep. Dengan demikian, guru atau tutor
harus memberikan contoh-contoh nyata yang dapat ditemukan dalam kehidupan mereka
sehari-hari atau melakukan kegiatan praktis agar konsep tersebut dapat dipahami
secara baik dan mendalam.
Buatlah kelompok
belajar
Menginstruksikan slow learners untuk melakukan
pembelajaran secara berpasangan atau berkelompok dapat memicu terjadinya
diskusi dan saling berbagi pengetahuan di antara mereka. Selain itu, strategi
ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri slow learners dengan cara
membuat mereka saling berbagi kesulitan mengenai suatu konsep. Menyelesaikan
suatu soal secara bersama-sama juga dapat memacu mereka memahami penyelesaian
soal tersebut dengan antusias.
Berikan pekerjaan
rumah
Pepatah semakin banyak berlatih, semakin banyak
pula rasa percaya diri, sangat sesuai bagi slow learners. Guru atau
tutor perlu memberikan pekerjaan rumah harian demi memastikan bahwa mereka
memiliki kesempatan berlatih yang memadai di luar jam pelajaran. Soal-soal yang
dijadikan sebagai pekerjaan rumah harus menarik dan membantu slow learners
mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
Pahami dan
evaluasi mereka
Evaluasi secara berkesinambungan telah terbukti
dapat membantu siswa dan memungkinkan guru untuk memahami kemajuan mereka
masing-masing. Bahkan, lima hingga sepuluh kali sesi evaluasi dalam
pembelajaran dapat mempercepat prosedur pembelajaran.
Berikan hadiah dan
umpan balik kepada siswa.
Slow learners secara umum memiliki tingkat kepercayaan diri rendah yang dapat menghambat
kemajuan dan perkembangan mereka sendiri. Hadiah atau umpan balik positif dari
guru atau tutor dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka dan memfasilitasi
peningkatan performa mereka dalam menyelesaikan soal-soal matematika secara
efisien.
Kiat-Kiat Penting
untuk Guru dalam Mengajari Slow learners
Ø Lakukan evaluasi harian
Ø Sederhanakan tugas-tugas yang rumit
Ø Dorong partisipasi kelompok
Ø Persingkat durasi pembelajaran
Ø Lakukan pembelajaran di tempat yang sunyi dengan
gangguan minimum.
Ø Berikan mereka waktu lebih lama untuk memahami suatu
konsep.
Ø
Miliki
kesabaran lebih dalam menghadapi mereka
Ø Gunakan metode pembelajaran yang variatif agar
menarik minat mereka
Ø Berikan tugas menantang, tetapi masih dapat
diselesaikan
Ø Miliki sikap positif ketika menghadapi mereka
Ø Berkomunikasilah secara lemah lembut
Ø Ulangi penjelasan secara berulang-ulang hingga
mereka memahaminya
Ø Lakukan sesi tanya jawab.
Ø Eksplorasi minat setiap siswa.
Lakukan strategi-strategi inovatif dan penting
tersebut untuk mengajarkan beragam materi matematika di sekolah serta untuk memberikan
bimbingan optimal kepada slow learners agar hasil pembelajaran mereka sesuai
harapan.
Referensi:
No comments:
Post a Comment